Ticker

20/recent/ticker-posts

Inilah 5 PR buat Kartini Masa Kini

Meski momentum untuk memperingati Hari Kartini sudah lewat, tak ada salahnya merayakannya setiap bulan, setiap minggu, setiap hari. Bahkan setiap waktu. Toh, Kartini tidak akan merasa terganggu. Mungkin Kartini malah berharap agar dirinya setiap saat diingat, setiap waktu dikenang, dan sepanjang sejarah dirayakan. Sambil sesekali mengoceh kepada para perempuan dengan wejangan ultinya, “Harus terbit terang setelah gelap”. 

Nah, kenapa sih Kartini harus diperingati? Apa yang menjadikan Kartini harus dielu-elukan setiap datangnya bulan April? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus membaca ulang peristiwa sejarah di mana Kartini hidup. Sebab hanya dengan inilah kita bisa mengetahui kiprahnya.

Yuk, kita tengok bersama-sama sejarah lampau Kartini... Tapi kita cukupkan hanya dikiprahnya saja yaa. Kartini itu sangat berjasa bagi perempuan Indonesia. Dia adalah orang pertama pencetus sekolah bagi perempuan. Sekaligus menjadi perintis. Konon dia memiliki suami yang benar-benar mendukung perjuangan si Kartini. Terkadang saya juga tertawa geli, di balik kesuksesan Kartini ada lelaki kuat yang menyanggahnya. Hehehe

Selain menjadi perintis sekolah bagi kaum perempuan, Kartini juga menjadi pelopor pemikiran emansipasi perempuan. Menjadi tokoh pejuang pembebasan perempuan dari kungkungan dan cengkraman budaya yang kolot. Dia mulai menulis dan menyuarakan pemikirannya mengenai hak perempuan. Tetapi sejauh ini, pemikiran emansipasi yang diusung Kartini berbeda dengan gerakan emansipasi Barat. Kartini hanya memfokuskan pemikiran emansipasi perempuan dalam ranah pendidikan. Berbeda dengan di Barat yang terlalu eksesif. Mosok perempuan juga pantas jadi kepala keluarga. Hehehe

Nah, sekarang masa-masa Kartini sudah lewat. Tinggal bagaimana pemikiran-pemikiran Kartini bisa kita teladani dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata ini, kehidupan dunia. Untuk itu diperlukan perincian apa saja yang harus dilanjutkan dari perjuangan Kartini. Setidaknya ada lima perkara yang perlu dilaksanakan oleh kita, terutama Kartini masa kini. Apa saja kelima hal itu. Inilah...

Terangi Gelapnya Diri

Hal pertama yang harus dilakukan oleh Kartini masa kini itu adalah menerangi hidupnya sendiri, sebelum berusaha untuk menyinari gelapnya orang lain. Bair gak semiris nasib lilin, dia menerangi orang lain tapi dirinya terbakar. Wadowww.. pokoknya perempuan gak boleh sama dengan lilin. Mentang-mentang sudah merasa tercerahkan ketika mendengar sejarah keberhasilan perempuan. Sudah merasa menjadi perempuan sejati hanya karena mendapat wejangan bahwa perempuan itu harus kuat, tidak leyeh, apalagi tunduk sama kemauan lelaki. Wah wah... Lalu dia abai dengan tugas mulianya untuk selalu memperbaiki diri, sambil ceplas-ceplos ngoceh sana-sini, “Perempuan itu bukan tentang anunya, bukan tentang seberapa anunya, tapi adalah yang anu”.

Hangatkan Perjuangan

Disadari atau tidak, sampai saat ini hegemoni pemikiran kolot masih menjarah perempuan. Tanpa sungkan-sungkan lagi. Contoh nih ya, seumpama ada perempuan yang hamil di luar nikah pasti yang paling salah adalah si perempuan. Terus nih ya, kalau misal ada perempuan yang (maaf) diperkosa, yang salah pasti perempuan. Sudah jatuh tertimpa tangga lagi.

Untuk benar-benar membebaskan perempuan dari cengkraman kolotisme ini, Kartini masa kini harus cerdas secerdas-cerdasnya melakukan perombakan terhadap pemikiran kolot ini. Semisal membela perempuan yang berada dalam masalah tersebut (hamil di luar nikah dan pemerkosaan). Katakan dengan lantang, “Jangan Cuma perempuan dong yang disalahkan. Laki-laki harus lebih” . Pokoknya Kartini masa kini harus berjuang dengan keras lah. Biar lahir pahlawan-pahlawan penerus Kartini.

Warnai Sejarah dengan Prestasi

Selain berjuang untuk membumihanguskan budaya dan kolotisme, perempuan harus kaya prestasi. Tunjukkan bahwa perempuan juga bisa bekerja, berinovasi, tidak miskin pengalaman, perempuan juga bisa jadi ulama, jadi tokoh, jadi pemimpin. Ini fardu ain hukumnya. Perempuan harus jadi patron bagi perempuan-perempuan yang lain. Lebih-lebih kepada calon Kartini masa depan.

Apa sih prestasi yang paling penting untuk diraih oleh Kartini masa kini? Sederhana sih sebenarnya. Sesederhana daun yang jatuh tidak pernah membenci angin. Haduh.. Jadi teringat sama Tere Liye. Eh itu kan memang judul bukunya. Gini aja, perempuan harus top di masing-masing situasi dan kondisinya. Yang jadi ibu rumah tangga jadilah ibu yang baik bagi anak-anaknya, istri yang baik bagi suaminya. Bagi yang masih sekolah ya jadilah siswi yang baik. Yang masih kuliah jadilah mahasiswi yang baik. Itu dah sederhananya. Tapi jangan dicukupkan di baik saja ya. Soalnya yang baik belum tentu berguna, yang berguna belum tentu bermanfaat. Nah, tiga komponen itu harus menjelma dalam diri Kartini masa kini.

Berjuang Harus Menang

Terus berusaha meski kegagalan sering nongol dalam setiap usaha dan perjuangan perempuan. Jangan jadi perempuan yang berorientasi hasil. Sebab akan sangat menyakitkan jika hasilnya tak sesuai ekspektasi. Jadilah perempuan yang mengandalkan usaha untuk meniti keberhasilannya. Apa pun gerakannya, apa pun tekadnya, apa pun keadaannya, berjuang itu harus menang. Maaf, gak menerima komplain. Wkwkwk

Permudah Urusan Laki-laki

Ini yang tak kalah pentingnya, perempuan harus mempermudah semua urusan laki-laki. Jangan coba-coba menghalang-halangi, apalagi mempersulit. Itu sangat tidak patut bagi Kartini masa kini. Di antara hal-hal yang perlu dipermudah dari urusan laki-laki, pertama jika ada laki-laki yang nembak, terimalah dengan murah hati. Kedua, jika ada cowok ngelamar, jangan langsung ditolak. Hargai tekad dan usahanya. Biarkan dia datang menemui orangtua kalian. Musyawarhkan dengan orangtua dan kerabat. Ketiga, jika ada suami yang minta diurut, istri harus bersemangat memijatnya. Gitu aja Cuma. Gak repot kan. Konon, Tuhan akan memudahkan jalan orang yang memberikan kemudahan bagi orang lain.

Cukup itu dulu ya, sewaktu-waktu daftarnya bisa ditambah. Sederhana bukan?


Posting Komentar

0 Komentar